Back To Top

Sabtu, 11 Maret 2017

Biografi Iwan Fals Lengkap

Biografi Iwan Fals  - Bagi yang menyukai lagu Oemar Bakri, tentu kenal dengan penyanyinya. Iya, Iwan Fals atau yang bernama lengkap Virgiawan Listanto.  Lagu itu menjadi salah satu lagu yang ia gunakan untuk kritik terhadap sekelomok orang dan juga pemerintahan. Iwan Fals memang aktif dalam mengangkat kehidupan social masa itu kedalam bentuk lagi. Selain penyanyi, lulusan Institut Kesenian Jakarta itu juga merupakan penulis lagu yang seringkali dinyanyikan sendiri.

Kehidupan Pribadi
Lahir di Jakarta, 3 September 1961 namun banyak menghabiskan waktu masa kecilnya di Bandung. Ia suka music sejak kecil. Bakat musiknya makin terasah di usianya yang ke-13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda atau belum tua bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.

Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Arwah Setiawan (almarhum), lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC Records, tapi juga gagal dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di Pasar Kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987. Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.

Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah. Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya, sehingga perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas. Belakangan Iwan Fals juga mengakui kalau pada saat itu dia sendiri juga tidak tertarik untuk memasukkan lagu-lagu ini ke dalam album.



Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di sebuah stasiun radio yang sekarang sudah tidak mengudara lagi. Iwan Fals juga pernah menyanyikan lagu-lagu tersebut dalam beberapa konser musik, yang mengakibatkan dia berulang kali harus berurusan dengan pihak keamanan dengan alasan lirik lagu yang dinyanyikan dapat mengganggu stabilitas Negara. Beberapa konser musiknya pada tahun '80-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik dan pernah juga dibubarkan secara paksa hanya karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.

Pada bulan April tahun 1984 Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru. Sejak kejadian itu, Iwan Fals dan keluarganya sering mendapatkan teror. Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.

Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal. Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.

Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI.

Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Menariknya, dalam seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun band-nya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada panggung yang menjadi dunianya, Iwan Fals tidak pernah mengizinkan ada logo atau tulisan sponsor terpampang untuk menjaga idealismenya yang tidak mau dianggap menjadi wakil dari produk tertentu.

Keluarga
Iwan lahir dari pasangan Lies (ibu) dan Kolonel Anumerta Sucipto (ayah). Iwan menikahi Rosana yang akrab disapa "Mbak Yos", hasil dari pernikahannya Iwan memiliki tiga anak yaitu, Galang Rambu Anarki (almarhum), Annisa Cikal Rambu Bassae, dan Raya Rambu Rabbani.

Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trademark ayahnya. Galang kemudian menjadi gitaris kelompok BUNGA dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997.

Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1982).
Nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Sebelumnya Cikal juga pernah dibuatkan lagu dengan judul Anisa pada tahun 1986. Rencananya lagu ini dimasukkan dalam album Aku Sayang Kamu, namun dibatalkan. Lirik lagu ini cukup kritis sehingga perusahaan rekaman batal menyertakannya. Pada cover album Aku Sayang Kamu terutama cetakan awal, pada bagian penata musik masih tertulis kata Anissa.


Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals di desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok Jawa Barat. Sepeninggal Galang, Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri,. Pada tahun 1999,iwan berkolaborasi dengan farid bento .. Pada tahun 2002, Iwan mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Dia pun mulai bangkit dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kehilangan Gilang. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.

Sejak meninggalnya Galang Rambu Anarki, warna dan gaya bermusik Iwan Fals terasa berbeda. Dia tidak segarang dan tidak seliar dahulu. Lirik-lirik lagunya terkesan lebih dewasa dan puitis Iwan Fals juga sempat membawakan lagu-lagu bertema cinta baik karangannya sendiri maupun dari orang lain.
Pada tanggal 22 Januari 2003, Iwan Fals dianugreahi seorang anak lelaki yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki dan banyak memberi inspirasi dalam dunia musik seorang Iwan Fals.

Di luar musik dan lirik, penampilan Iwan Fals juga berubah total. Saat putra pertamanya meninggal dunia, Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul. Sekarang dia berpenampilan lebih bersahaja, rambut berpotongan rapi disisir juga kumis dan jenggotnya dihilangkan. Dari sisi pakaian, dia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukkan pada setiap kesempatan tampil di depan publik, sangat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal.

Peranan istrinya juga menjadi penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen (IFM), Fals lebih profesional dalam berkarier.

Biografi Iwan Fals - Karir Menyanyi
Hingga saat ini sudah ada 39 album yang sudah dikeluarkan oleh Iwan Fals mulai tahun 1979 hingga sekarang. Album terakhir rilis tahun 2013 berjudul Raya, yang diambil dari nama nama anak bungsu Iwan Fals, Raya Rambu Rabbani.

Iwan Fals tercatat sebagai salah satu musisi yang aktif dalam membuat album. Ia mengeluarkan tiga album pada tahun 1979 dan 1989, dua album tahun 1991, 1992,1984, 1985, 1986, 1987 dan 1994. Beberapa judull album lainnya adalah Canda Dalam Nada,  Canda Dalam Ronda, Perjalanan, 3 Bulan, Sarjana Muda, Opini, Sumbang, Barang Antik, Sugali, dan  KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan).

Tidak seluruh album yang dikeluarkan Iwan Fals berisi lagu baru. Pada tahun-tahun terakhir, Iwan Fals sering mengeluarkan rilis ulang lagu-lagu lamanya, baik dengan aransemen asli maupun dengan aransemen ulang. Pada tahun-tahun terakhir ini pula Iwan Fals lebih banyak memilih berkolaborasi dengan musisi muda berbakat.

Banyak lagu Iwan Fals yang tidak dijual secara bebas. Lagu-lagu tersebut menjadi koleksi ekslusif para penggemarnya dan kebanyakan direkam secara live. Beberapa lagu Iwan Fals yang tidak dikomersialkan seperti lagu 'Pulanglah' yang didedikasikan khusus untuk almarhum Munir ternyata sangat digemari yang akhirnya direkam ulang dan dimasukkan ke dalam album 50:50 yang beredar pada tahun 2007.

Selain album diatas, masih banyak lagi lagu-lagu Iwan Fals yang tidak diedarkan ke public dengan berbagai alasan, kebanyakan karena terbelenggu oleh kebebesan pers Indonesia pada masa order baru.

Penghargaan

Atas apresasi bermusiknya, Iwan Fals menerima berbagai macam penghargaan, yaitu:
  • Juara I Festival Musik Country (1980).
  • Gold record, lagu Oemar Bakri, PT Musica Studio's.
  • Silver record, penyanyi & pencipta lagu Ethiopia, PT Musica Studio's.
  • Penghargaan prestasi artis HDX 1987 - 1988, pencipta lagu Buku Ini Aku Pinjam.
  • Penyanyi Pujaan, BASF, (1989).
  • The best selling, album Mata Dewa, BASF, 1988 - 1989.
  • Penyanyi rekaman pria terbaik, album Anak Wayang, BASF Award XI, 18 April 1996
  • Penyanyi solo terbaik Country/Balada, Anugrah Musik Indonesia - 1999.
  • Presents This Certificate To Iwan Fals In Recognition Of The Contribution To Cultural Exchange Between Korea and Indonesia, 25 September 1999.
  • Penyanyi solo terbaik Country/Balada AMI Sharp Award (2000).
  • Video klip terbaik lagu Entah, Video Musik Indonesia periode VIII - 2000/2001.
  • Triple Platinum Award, Album Best Of The Best Iwan Fals, PT Musica Studio's - Juni 2002.
  • 6th AMI Sharp Award, album terbaik Country/Balada.
  • 6th AMI Sharp Award, artis solo/duo/grup terbaik Country/Balada.
  • Pemenang video klip terbaik edisi - Juli 2002, lagu Kupu-Kupu Hitam Putih, Video Musik Indonesia, periode I- 2002/2003.
  • Penghargaan album In Collaboration with, angka penjualan di atas 150.000 unit, PT Musica Studio's - Juni 2003.
  • Triple Platinum Award, album In Collaboration with, angka penjualan di atas 450.000 unit, PT Musica Studio's - November 2003.
  • 7th AMI Award 2003, Legend Awards.
  • 7th AMI Award 2003, Penyanyi Solo Pria Pop Terbaik.
  • Penghargaan M Indonesia 2003, Most Favourite Male.
  • SCTV Music Award 2004, album Ngetop! (pop) In Collaboration with.
  • SCTV Music Award 2004, Penyanyi Pop Ngetop.
  • Anugrah Planet Muzik 2004.
  • Generasi Biang Extra Joss - 2004.
  • 8th AMI Samsung Award, Karya Produksi Balada Terbaik.
  • SCTV Music Award 2005, album pop solo ngetop Iwan Fals In Love.
  • With The Compliment Of Metro TV.
  • Partisipasi dalam acara konser Salam Lebaran 2005, PT Gudang Garam Indonesia.
  • Mendapatkan Talk Less Do More Award sebagai salah satu Class Music Heroes 2009.
  • Lagunya bersama {Swami} yang berjudul [Bongkar] menerima penghargaan 150 lagu terbaik sepanjang masa versi Majalah Rolling Stone peringkat 1.
  • Penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia (2010)
Terakhir, Iwan Fals ikut mengisi acara yang bertajuk 40 Tahun Erros Djarot Berkarya yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Jum`at (14/2).  Iwan Fals menyerukan lagu Tuhan Ampuni Dosa Kami sebagai seruan dan doa untuk korban bencana alam, termasuk letusan Gunung Kelud yang terjadi pada Kamis (13/2).